BAB II
ALIRAN FILM
ABSTRAK
Film
dengan segala bentuk visualisasinya kini telah mengepung dalam kehidupan. Film
sebagai karya seni, merupakan hasil dari proses kreatif berbagai unsur
diantaranya seni musik, seni rupa, seni suara, teater serta teknologi dengan
kekuatan gambar sebagai bentuk visualisasinya. Film selain sebagai alat untuk
mencurahkan ekspresi bagi penciptanya, juga sebagai alat komunikator yang
efektif. Ia dapat menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang
pemikiran dan memberikan doro-ngan, namun juga dikawatirkan menjerumuskan orang
ke hal-hal yang negatif serta meruntuhkan nilai-nilai moral dan tatanan hidup
yang ada di tengah masyarakat.
Tinjauan Teori
Pada awal sejarah film, para sineas semacam
Lumiere film yang dibuatnya hanya berkonsep merekam kenyataan yang ada, seperti
para pekerja pabrik yang meninggalkan aktifitasnya, suatu peristiwa yang
dire-kamnya tanpa menceritakan kisa apapun atau suatu cerita yang telah
direncanakan. Tetapi beberapa tahun kemudian oleh George Milles mengu-bah
kenyataan yang naïf itu menjadi suatu kisah yang dibumbui oleh fantasi yang
menarik. Hasil dari olahan Milles dari kenyataan menjdi suatu tontonan yang
penuh dengan dunia impian. Seiring dengan perkembangan popu-lernya aliran “Surealisme”,
yaitu sebuah aliran dalam dunia keseni-rupaan yang berkonsep pada takbir mimpi
dengan dipenuhi oleh daya fantasi itu, maka perkembangan film tak lepas dari
pengaruhnya, Berbagai macam konsep cerita yang berbau fantasi tercipta hingga
Amerika dibawah sentuhan pemikiran dan tangan Edwin. S terlahir teknologi
editing sejajar (parallel editing)
dan teknologi penciptaan gambar bergerak semakin sempurna ketika D.W.Grith di
tahun 1903 menciptakan teknik pengambilan gambar melalui kamera dengan nama Close Up, Tracking dan
Planning sehingga hasil gambar yang terbidik menjadi semakain dinamis.
Aliran Surialisme yang
berkonsep menguak takbir mimpi kedalam bentuk-bentuk fantasi telah
mempe-ngaruhi konsep pembuatan film fantasi.
Perkembangan
film di abad 21 mengalami perubahan yang spek-takuler, ketika unsur teknologi
menjadi bagian penting dalam proses produksi sebuah film. Seiring dengan
perkem-bangan komputer mengarah pada digitalisasi, maka program-program yang
mendukung dalam proses produksi film telah tercipta seperti program editing,
Animasi, Audio, bahkan special efek yang meng-hasilkan efek-efek gambar yang
manajubkanpun tersedia, maka film yang akan terciptapun hasilnya luar biasa.
Kwalitas gambar semakin jernih ketika teknik digital kamera meng-ambil alih
teknik manual, dengan hadirnya kamera yang berbasis 3 CCD sehingga output
gambar per frame hasil rekaman menjadi lebih besar diantaranya 720 X 480 pixel
sebuah frame film berkwalitas digital meng-geser tekniklogi sebelumnya yang
mampu menghasilkan frame film 320 X 240 Pixel.
Pembahasan
Jenis-Jenis Film
Film Dokumenter (Documen-tary
Films)
Film dokumenter menyajikan realitas melalui
berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, bahwa
film dukumenter tak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang
menye-barkan informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok
tertentu.
Dewasa
ini film dokumenter menjadi trend tersendiri dalam per-filman dunia. Para
pembuat film dokumenter bisa bereksperimen dan belajar banyak hal ketika
terlibat proses produksi sebuah film doku-menter. Suatu perusahaan yang
memutuskan untuk memproduksi film
dokumenter juga meraup
keuntungan yang cukup memuaskan, misalnya film-film dokumenter yang
ditayang-kan oleh beberapa stasiun televisi dunia diantaranya National Geographic, Animal Planet, serta Discovery Channel yang mantap menyiarkan film-film dokomenter
tentang masalah alam dan kebudayaan serta teknologi.
Film Cerita Pendek (Short
Films)
Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi
60 menit. Pada kelompok tertentu film cerita pendek dipakai untuk bereksperimen
dan merupakan batu loncatan agar mema-hami segala hal tentang dunia film
sebelum kelompok tersebut membuat film cerita panjang. Jenis film cerita pendek
sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/ kelompok yang
menyenangi dunia film sebagai tahap latihan. Selain itu ada juga yang khusus
memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.
Film Cerita Panjang (Feature-
Length Films)
Film
cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini
merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan
umum. Film-film jenis ini mempunyai durasi 60 menit ke atas, umumnya berdurasi
sekitar 100-120 menit. Film-film produksi Amerika merupakan jenis film ini.
Bahkan film-film tertentu atau film kolosal durasinya biasanya mencapai lebih
kurang 180 menit seperti film produksi India yang kaya dengan nyayiannya.
Film Profile Perusahaan (Corpo-rate Profile)
Film jenis ini diproduksi untuk keperluan
tertentu misalnya mem-perkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebar
luaskan ke publik. Misalkan tayangan “Usaha
Anda” yang disiarkan oleh SCTV. Selain itu film-film jenis ini sering
dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau
kelompok tententu.
Film Iklan Televisi (TV Com-mercial)
Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk
kepentingan penyebaran informasi, baik tentang suatu produk (Iklan Produk)
maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan Masyarakat). Iklan produk biasanya
menampilkan suatu produk yang diiklankan secara eksplisit, artinya ada stimulus
audio visual yang men-jelaskan dari produk tersebut secara langsung. Sedangkan
iklan layanan masyarakat, menginfor-masikan kepe-dulian produsen terhadap
kejadian fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan, sehingga tampilan
produk tersirat secara implisit.
Film Program Televisi (TV
Programme)
Film jenis ini merupakan konsumsi acara
program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau
kerjasama dengan PH. Secara umum program televisi dibagi menjadi dua jenis
yaitu film cerita dan film non cerita. Jenis cerita terbagi menjadi cerita
fiksi dan cerita non fiksi. Kelompok cerita fiksi memproduksi film serial
(sinetron dan FTV) sedangkan kelompok cerita non fiksi memproduksi film
dokumenter, pendidikan, profile, Quiz dan seje-nisnya serta berita.
Film Video Clip (Music Video)
Film
Video Clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk
memasarkan produknya lewat medium televisi. Jenis ini biasanya durasinya
singkat berdasarkan panjang lagunya. Jenis ini dipopulerkan pertama kali oleh
MTV pada tahun 1981. Di Indonesia film jenis ini berkembang secara cepat dan
mempunyai aliran tersendiri seiring dengan bertambahnya stasiun televisi.
Bahkan ada rumah produksi yang telah berkonsentrasi khusus menggarap jenis film
ini
DAFTAR
PUSTAKA