Rabu, 12 Oktober 2016

ALIRAN FILM

BAB II
ALIRAN FILM
ABSTRAK
Film dengan segala bentuk visualisasinya kini telah mengepung dalam kehidupan. Film sebagai karya seni, merupakan hasil dari proses kreatif berbagai unsur diantaranya seni musik, seni rupa, seni suara, teater serta teknologi dengan kekuatan gambar sebagai bentuk visualisasinya. Film selain sebagai alat untuk mencurahkan ekspresi bagi penciptanya, juga sebagai alat komunikator yang efektif. Ia dapat menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran dan memberikan doro-ngan, namun juga dikawatirkan menjerumuskan orang ke hal-hal yang negatif serta meruntuhkan nilai-nilai moral dan tatanan hidup yang ada di tengah masyarakat.

Tinjauan Teori
Pada awal sejarah film, para sineas semacam Lumiere film yang dibuatnya hanya berkonsep merekam kenyataan yang ada, seperti para pekerja pabrik yang meninggalkan aktifitasnya, suatu peristiwa yang dire-kamnya tanpa menceritakan kisa apapun atau suatu cerita yang telah direncanakan. Tetapi beberapa tahun kemudian oleh George Milles mengu-bah kenyataan yang naïf itu menjadi suatu kisah yang dibumbui oleh fantasi yang menarik. Hasil dari olahan Milles dari kenyataan menjdi suatu tontonan yang penuh dengan dunia impian. Seiring dengan perkembangan popu-lernya aliran “Surealisme”, yaitu sebuah aliran dalam dunia keseni-rupaan yang berkonsep pada takbir mimpi dengan dipenuhi oleh daya fantasi itu, maka perkembangan film tak lepas dari pengaruhnya, Berbagai macam konsep cerita yang berbau fantasi tercipta hingga Amerika dibawah sentuhan pemikiran dan tangan Edwin. S terlahir teknologi editing sejajar (parallel editing) dan teknologi penciptaan gambar bergerak semakin sempurna ketika D.W.Grith di tahun 1903 menciptakan teknik pengambilan gambar melalui kamera dengan nama Close Up, Tracking dan

Planning sehingga hasil gambar yang terbidik menjadi semakain dinamis.
Aliran Surialisme yang berkonsep menguak takbir mimpi kedalam bentuk-bentuk fantasi telah mempe-ngaruhi konsep pembuatan film fantasi.

Perkembangan film di abad 21 mengalami perubahan yang spek-takuler, ketika unsur teknologi menjadi bagian penting dalam proses produksi sebuah film. Seiring dengan perkem-bangan komputer mengarah pada digitalisasi, maka program-program yang mendukung dalam proses produksi film telah tercipta seperti program editing, Animasi, Audio, bahkan special efek yang meng-hasilkan efek-efek gambar yang manajubkanpun tersedia, maka film yang akan terciptapun hasilnya luar biasa. Kwalitas gambar semakin jernih ketika teknik digital kamera meng-ambil alih teknik manual, dengan hadirnya kamera yang berbasis 3 CCD sehingga output gambar per frame hasil rekaman menjadi lebih besar diantaranya 720 X 480 pixel sebuah frame film berkwalitas digital meng-geser tekniklogi sebelumnya yang mampu menghasilkan frame film 320 X 240 Pixel.

Pembahasan
Jenis-Jenis Film
Film Dokumenter (Documen-tary Films)

Film dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, bahwa film dukumenter tak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menye-barkan informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.

Dewasa ini film dokumenter menjadi trend tersendiri dalam per-filman dunia. Para pembuat film dokumenter bisa bereksperimen dan belajar banyak hal ketika terlibat proses produksi sebuah film doku-menter. Suatu perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi film
dokumenter juga meraup keuntungan yang cukup memuaskan, misalnya film-film dokumenter yang ditayang-kan oleh beberapa stasiun televisi dunia diantaranya National Geographic, Animal Planet, serta Discovery Channel yang mantap menyiarkan film-film dokomenter tentang masalah alam dan kebudayaan serta teknologi.

Film     Cerita      Pendek     (Short
Films)
Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Pada kelompok tertentu film cerita pendek dipakai untuk bereksperimen dan merupakan batu loncatan agar mema-hami segala hal tentang dunia film sebelum kelompok tersebut membuat film cerita panjang. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/ kelompok yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan. Selain itu ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.
Film Cerita Panjang (Feature-

Length Films)
Film cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan umum. Film-film jenis ini mempunyai durasi 60 menit ke atas, umumnya berdurasi sekitar 100-120 menit. Film-film produksi Amerika merupakan jenis film ini. Bahkan film-film tertentu atau film kolosal durasinya biasanya mencapai lebih kurang 180 menit seperti film produksi India yang kaya dengan nyayiannya.
Film Profile Perusahaan (Corpo-rate Profile)

Film jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu misalnya mem-perkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebar luaskan ke publik. Misalkan tayangan “Usaha Anda” yang disiarkan oleh SCTV. Selain itu film-film jenis ini sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tententu.

Film Iklan Televisi (TV Com-mercial)

Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang suatu produk (Iklan Produk) maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan Masyarakat). Iklan produk biasanya menampilkan suatu produk yang diiklankan secara eksplisit, artinya ada stimulus audio visual yang men-jelaskan dari produk tersebut secara langsung. Sedangkan iklan layanan masyarakat, menginfor-masikan kepe-dulian produsen terhadap kejadian fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan, sehingga tampilan produk tersirat secara implisit.

Film     Program     Televisi    (TV
Programme)
Film jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan PH. Secara umum program televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu film cerita dan film non cerita. Jenis cerita terbagi menjadi cerita fiksi dan cerita non fiksi. Kelompok cerita fiksi memproduksi film serial (sinetron dan FTV) sedangkan kelompok cerita non fiksi memproduksi film dokumenter, pendidikan, profile, Quiz dan seje-nisnya serta berita.

Film Video Clip (Music Video)
Film Video Clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Jenis ini biasanya durasinya singkat berdasarkan panjang lagunya. Jenis ini dipopulerkan pertama kali oleh MTV pada tahun 1981. Di Indonesia film jenis ini berkembang secara cepat dan mempunyai aliran tersendiri seiring dengan bertambahnya stasiun televisi. Bahkan ada rumah produksi yang telah berkonsentrasi khusus menggarap jenis film ini

DAFTAR PUSTAKA


Distribusi dan penerima televisi

BAB I
DISTRIBUSI dan PENERIMAAN Televisi

PENERIMAAN TELEVISI

Televisi hitam putih

Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
Televisi warna

Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue).

Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:

       Audio (suara)
       Luminansi (kecerahan gambar)
       Krominansi (warna)
       Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
       Burst


Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :

Y = +0.30R +0.59G+0.11B

V = 0,877 ( R - Y )
U = 0,493 ( B- Y )




Bakuan Sistem

PAL (Phase  Alternating  Line)

Adalah sebuah encoding warna yang digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur menggunakan NTSC, sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL).

PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967. Catatan bahwa Thomson Prancis, di mana Henri de France mengembangkan SECAM, kemudian membeli Telefunken. Thomson juga berada di belakang merk RCA untuk produk elektronik

konsumen,    dan
RCA  menciptakan  standar  TV  warna
NTSC
(sebelum Thomson terlibat).



NTSC (National  Television  System  Committee)

NTSC dengan format terdiri dari 30 frame video per detik,
dimana
setiap
frame
terbentuk
dari
525    scanning    garis.    486
scanning membentuk  visible  raster  dan  sisanya  (vertical  blanking
interval)   digunakan  untuk sinkronisasi   dan   penyapuan
vertikal
serta
informasi
lain   seperti
teks
penutup  dan vertical interval
timecode.






Pada raster yang lengkap,
scanning genap (lower scanlines)
yaitu


garis   21-263  membentuk
bidang   gambar   yang   pertama
dan


scanning  ganjil  (upper  scanlines)  yaitu garis  283-525  membentuk


bidang  gambar  yang  kedua.  Sebagai  perbandingan,  system  PAL


menggunakan
625  garis  (576
visible  raster),  atau  dengan  kata

lain   memiliki
resolusi  vertikal
yang  cukup  tinggi,  tetapi  memiliki

resolusi frame yang rendah yaitu 25 frame atau 50 bidang gambar per detik.


PERKEMBANGAN PENERIMA TELEVISI
TV Satelit

Satelit digunakan pada transmisi sinyal televisi, yang berbentuk elliptical (lonjong, dengan kemiringan +/- 63.4 derajat dengan periode orbit sekitar 12 jam) atau orbit geostationary 37,000 km di atas katulistiwa.

TV Kabel

Merupakan  sebuah sistem jaringan yang terhubung langsung dari pusat penyedia  jasa  layanan  Audio  dan  Video.  TV  Kabel  ini  biasanya digunakan        untuk kebutuhan     layanan Hotel   atau   bahkan
masyarakat umum.


DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjCnpK4yMXPAhVDVZQKHY3oDHEQFggaMAA&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2FBAB%2520VI%2520SISTEM%2520PENERIMA%2520TELEVISI.pdf&usg=AFQjCNEfE2AEsW0ZSzTq2NaRbVwEm6h03Q&sig2=NiXIf3AEpBBu-x-PO1ycjw&bvm=bv.134495766,d.dGo

Selasa, 11 Oktober 2016

SEJARAH TELEVISI ANALOG dan DIGITAL

BAB I
Sejarah Televisi Analog dan Digital
 Pengertian Televisi
Televisi berasal dari 2 (dua) kata, yaitu tele (Yunani) y ang berarti jauh, dan visi (Lati n) yang berarti citra/ gambar. Jadi secara ut uh, televisi dapat diartikan se agai suatu sistem penyajian gambar berikut suara dari suatu tempat yang berjarak jauh.
Istilah televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara Intern ational Congress of Electricity yang perta ma, dalam Pameran Teknolog i Dunia di Paris pada tanggal 25 Agustus 1900.
Sejarah Penemuan Televisi dan Perkembangannya
1.     Pada tahun 1876, George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang

2.      listrik. Ke mudian oleh Eugen Goldstein, tembakan inar pada selenium camera yang ditemukan oleh George Care y tersebut dinamakan sinar katoda, karena dapat menembakkan gelombang sinar dalam tabung yang hampa.

3.      Pada tahun 1884, Paul Nipkov, seorang Ilmuwan Jerma n, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan lo gam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.

4.      Pada  tahun  1888,  Freidrich  Reinitzeer,  seorang  ahli   botani  dari

                                                              i.      Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), y ang kelak menjadi b ahan baku pembuatan LCD. Namun LCD s endiri baru
                                                            ii.      dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

5.      Pada tahun 1897, Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan J erman yang bernama Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT den gan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.
6.      Pada tahun 1907, Campbell Swinton dan Boris Ros ing dalam percobaa n terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

7.      Pada tahun 1927, Philo T. Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat berhasil mengembangkan televisi modern per tama saat berusia 2 1 tahun. Gagasannya tentang image diss ector tube menjadi dasar kerja televisi.

8.      Pada  tahun  1929,  Vladimir  Zworykin  dari  Rusia  menye mpurnakan

                                                              i.      tabung katoda yang dinamakan kinescope. T emuannya mengemb angkan teknologi yang dimiliki CRT.

9.      Pada tahun 1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan re solusi mencapai 343 garis.

10.  Pada tah un 1958, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai t mpilan pada televisi dikemukakan Dr. Glenn B rown.

11.  Pada tah un 1964, Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertama ali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow . Langkah ini dilanjut kan oleh Larry Weber.

12.  Pada tahun 1967, James Fergason menemukan teknik twisted nematic, yaitu layar LCD yang lebih praktis.

13.  Pada tah un 1979, para ilmuwan dari perusahaan Kod ak berhasil mencipta an tampilan jenis baru Organic Light Emit ting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan je nis televisi OLED. S ementara itu, Walter Spear dan Peter L e Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film tra nsfer yang ringan.

14.  Pada tahun 1981, stasiun televisi Jepang NHK mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

15.  Pada tahun 1987, Kodak mematenkan temuan OLE D sebagai peralatan display pertama kali.

16.  Pada tahun 1995, setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. a berhasil

                                                              i.      menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemer lang. Larry Weber ke mudian mengadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

17.  Pada dekade 2000, masing masing jenis teknologi lay r semakin disempur nakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengelua rkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Televisi Analog

Pengertian dari televisi analog adalah televisi yang mengkod ekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi dari sinyal. Sinyal video analog yang itampilkan pada pesawat televisi ini ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara, yang merupakan hasil dari berba ai bentuk gelombang continue. Nilai sinyal tersebut pada saat tertentu berada di nilai maksimum dan minimum.

Televisi Digital

Pengertian dari Televisi Digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompr esi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.



DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id/2933/3/2TA11242.pdf
digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-1018-BABII.pdf